Semarak Kirab Budaya: PKBM Saka Seyegan Tampilkan Ogoh-Ogoh Ikonik, Dibuka Wakil Bupati Sleman

Semarak Kirab Budaya: PKBM Saka Seyegan Tampilkan Ogoh-Ogoh Ikonik, Dibuka Wakil Bupati Sleman

Nuansa kental adat Jawa mewarnai pelaksanaan Kirab Budaya Padukuhan Jamblangan, Margomulyo, Seyegan, Sleman, pada Minggu, 26 Oktober 2025. Mengusung tema "Memetri, Nguri-uri, Nguripi" (Memelihara, Melestarikan, Menghidupkan) budaya, kegiatan ini menjadi sarana ampuh melestarikan warisan leluhur dan dihadiri langsung oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Wakil Bupati Sleman, Bapak Danang Maharsa.

Kirab Budaya ini diikuti oleh sekitar 1.200 peserta yang merupakan representasi dari sekolah-sekolah, organisasi komunitas, seniman, serta seluruh tingkat Rukun Tetangga (RT).

Di antara ribuan peserta, penampilan kontingen dari PKBM Saka Seyegan berhasil mencuri perhatian penonton. Mereka tampil ikonik dengan mengarak sebuah Ogoh-Ogoh khas yang dibuat secara kolaboratif oleh Tutor Seni Budaya, Kak Alfian Bima Syahputra, S.Pd., bersama para warga belajar. Ogoh-ogoh tersebut diusung sebagai representasi dan ikon kreatif dari PKBM Saka Seyegan dalam upaya mereka menghidupkan kembali nilai-nilai budaya.

Kegiatan diawali dengan Upacara Kirab Budaya menggunakan tata cara adat Jawa yang kental. Upacara adat ini secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Sleman, Bapak Danang Maharsa, sekaligus melepas ribuan peserta kirab. Beliau memberikan amanat kepada seluruh peserta kirab budaya untuk menjaga ketertiban dan menjaga semangat. “Kepada seluruh peserta, dari kelompok RT, sekolah, hingga kontingen khusus, mari jadikan momen ini sebagai perayaan atas identitas kita. Tunjukkan kepada dunia bahwa Sleman, khususnya Padukuhan Jamblangan, kaya akan budaya dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi,” ujarnya.

Rute kirab yang menempuh jarak kurang lebih 2,5 Km dimulai dari titik kumpul di Lapangan SMK Negeri 1 Seyegan, melewati Jalan Kebun Agung, dan kembali berakhir (finish) di Lapangan SMK Negeri 1 Seyegan.

Turut hadir dalam acara tersebut anggota DPRD Kabupaten Sleman, Bapak Sukamto, Panewu Seyegan, Bapak Agung Endarta, S.Sos., M.Si serta Lurah Kalurahan Margomulyo, Bapak Eko Puji Mulyanto, tokoh masyarakat, beserta sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Sleman lainnya. Kehadiran para pejabat ini menegaskan dukungan pemerintah terhadap kegiatan berbasis budaya di tingkat akar rumput.

Puncak kemeriahan terjadi saat peserta kirab mencapai garis finish. Sebuah gunungan besar yang terbuat dari aneka hasil bumi seperti pepaya, jagung, padi, singkong, dan cabai, langsung menjadi rebutan masyarakat umum. Tradisi "merebut" dan membagikan gunungan ini menjadi simbol berbagi rezeki dan kemakmuran, sekaligus penutup yang sangat dinantikan oleh penonton yang memadati sepanjang rute perjalanan.

Acara Kirab Budaya Padukuhan Jamblangan ini berlangsung sukses dan meriah, ditutup menjelang sore hari sekitar pukul 17.00 WIB, meninggalkan kesan mendalam akan pentingnya "memetri, nguri-uri, nguripi" budaya di kalangan generasi muda dan masyarakat.

Posting Komentar

0 Komentar